Friday, February 22, 2013

MENGUJI SIFAT LARUTAN DENGAN INDIKATOR


MENGUJI SIFAT LARUTAN DENGAN INDIKATOR

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
         Adapun tujuan dari percobaan ini adalah memperkirakan pH berbagai larutan dengan menggunakan indikator.

II.                 DASAR TEORI
     Indikator asam basa adalah zat yang warna nya berubah bergantung pada pH larutan . Indikator asam basa dapat di gunakan untuk menentukan sifat keasaman dan kebasaan suatu larutan. Larutan asam mempunyai Ph<7, larutan netral mempunyai larutan pH=7, dan larutan basa mempunyai pH>7. Semua indikator asam basa merupakan asam lemah atau basa lemah yang dapat memperlihatkan perbedaan warna dalam larutan asam dan basa.
     Trayek atau daerah perubahan warna adalah daerah batas pH yang merupakan daerah transisi perubahan warna. Indikator yang berbeda mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda. Sebagai contoh,kertas lakmus merah atau larutan lakmus merah pada pH<5,5 dan kertas lakmus biru atau larutan lakmus biru pada pH>8. Pada larutan dengan pH 5,5>8,warna lakmus merupakan warna kombinasi antara merah dan biru. Jadi, bisa dikatakan trayek perubahan warna lakmus adalah antara pH=5,5 dan pH=8.
     Sebuah indikator biasanya hanya menunjukkan sebuah rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan  sebuah indicator lain untuk mempersempit rentang pH dari beberapa indikator.






           Indikator
   Rentang pH
Perubahan Warna
Metil Jingga
2,9-4,0
Merah-Kuning
Metil Merah
4,2-6,3
Merah-Kuning
Fenolftaline
8,6-10
Tidak berwarna-Merah
Bromtimol Biru
6,0-7,6
Kuning-Biru





III.              ALAT DAN BAHAN

A.    Alat :
1.     Tabung Reaksi
2.     Pipet Tetes
3.     Rak tabung Reaksi
4.     Plat Tetes

B.     Bahan :
1.     Indikator Kertas Lakmus merah
2.Indikator Kertas Lakmus biru
3. Indikator Metil merah
4. Indikator bromtimol biru
5. Air jeruk
6. Air cuka
7. Air kapur
8.Air sumur
9.Air cucian beras
10. Air sabun
11. Air garam
12. Air gula
13. Air kelapa
14. Air soda kue
15. coca cola
16. Alkohol
IV.      PROSEDUR KERJA
1.     Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang akan kami gunakan
2.     Memasukkan kira-kira 7-10 tetes semua larutan yang akan di uji ke plat tetes
3.     Mencelupkan kertas lakmus merah dan lakmus biru secara bergantian ke dalam larutan. Mangamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi
4.     Mengulangi langkah 2 , menguji lagi semua larutan menggunakan indikator cair bromtimol merah. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
5.     Mengulangi langkah 2, menguji lagi semua larutan menggunakan indikator cair bromtimol biru. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

V .     TABEL PENGAMATAN
Larutan

                             Indikator
Perkiraan pH larutan
Merah
Biru
Metil merah
Bromtimol biru
Air jeruk





Asam cuka





Air kapur





Air sumur





Air cucian beras





Air sabun





Air garam





Air gula





Air kelapa





Air soda kue





Coca  cola





Alkohol






VI.    PERTANYAAN
1.     Kelompokkan zat cair atau larutan yang di uji ke dalam :
a.     Larutan asam
-         Air jeruk        
-         Air sumur
-         Asam cuka
-          Air kelapa
-         Coca cola

b.     Larutan netral
-         Air garam
-         Air gula
-         Alkohol
-         Air cucian beras

c.      Larutan basa
-         Air kapur
-         Air sabun
-         Air soda kue



2.     Jelaskan bagaimana memilih indikator yang tepat untuk menentukan pH suatu larutan ?
Cara memilih indikator yang tepat untuk menentukan pH suatu larutan yaitu, dengan cara melihat perubahan warna yg terjadi pada kertas lakmus merah/biru yg kita celupkan kedalam setiap larutan sehingga kita dapat menentukan pH dan jenis larutan tersebut.
     
3.     Kelompokkan zat yang kalian uji tersebut berdasarkan ketepatan pemakaian indikator (gabungan/tunggal) ?
Indicator ; lakmus biru
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi merah pada larutan yaitu, air jeruk,asam cuka,air sumur,air kelapa dan coca-cola.
·        Tetap: air kapur,cucian beras,air ssabun,air garam,gula ,air soda kue dan alcohol.
Lakmus merah
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi biru pada larutan yaitu, air kapur,air sabun, dan air soda kue
·        Tetap: air jeruk,asam cuka,air sumur,cucian beras,air garam,air gula,air kelapa,coca-cola dan alcohol.
Metal merah
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi merah yaitu, air jeruk, asam cuka, air sumur, air  cucian beras, air gula, air kelapa, coca-cola dan alcohol.
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi kuning yaitu, air kapur, air sabun, air garam, dan air soda kue.
Bromtimol biru
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi biru yaitu, air kapur, air sabun, air garam dan air soda kue.
·        Yang terjadi perubahan warna menjadi kuning yaitu, air jeruk, asam cuka, air sumur, air cucian beras, air gula, air kelapa, coca-cola dan alcohol.

VII.     KESIMPULAN
Jadi, apabila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi merah, maka larutan itu bersifat asam. Bila kedua lakmus (biru dan merah) berubah warna menjadi biru, berarti larutan tersebut bersifat basa. kedua lakmus (biru dan merah) warnanya tetap, maka larutan yang diuji tersebut bersifat netral dan Masing-masing larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat sam, basa maupun netral. Hal ini di tentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.

No comments:

Post a Comment